Candiretno Bunker Harta Karun
Bandungan Candiretno Bunker Harta
Karun
Candiretno merupakan sebuah desa yang berlokasi di kecamatan Secang, Kab. Magelang. Wilayahnya cukup luas jika dibandingkan dengan desa lain disekitarnya. Mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan pengrajin batu bata.
Sudah menjadi rahasia umum masyarakat desa Candiretno, bahwa desa tersebut merupakan bunker harta karun peninggalan kerajaan zaman dahulu. Hal ini tentu saja bukan sebuah mitos atau fiksi yang diragukan kebenaranya, melainkan sebuah hal yang sudah ada wujud pembuktianya. Salah satunya adalah penemuan sebuah Candi oleh warga Dusun Bandungan pada kisaran tahun 1970-an. Candi tersebut ditemukan warga ketika sedang membersihkan sisa-sisa akar pohon bamboo. Dan hingga sekarang dikenal dengan sebutan Candiretno. Fakta selanjutnya adalah penemuan beberapa kotak berisi arca-arca yang sudah sangat berumur. Arca tersebut ditemukan oleh Bapak Supangat atau akrab dipanggil Mbah Pangat beberapa tahun setelah penemuan candi. Kemudian ada juga Mbah komari yang menemukan arca dibelakang rumahnya sekitar tahun 2008. Para pengrajin batu bata juga sering menemukan tumpukan batu-bata yang sudah berumur tahun ketika mereka menggali tanah. Ukuran batu bata tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan dengan batu bata dijaman sekarang, bahkan tak jarang terdapat ukiran-ukiran pada batu bata tersebut.
Banyak sekali usaha-usaha yang telah dilakukan oleh orang-orang dari luar untuk memburu harta karun yang berada di desa Candiretno, salah satunya adalah penggalian Goa menuju arah bawah candi yang dilakukan oleh beberapa orang, lokasi Goa berada di sebelah barat dusun Bandungan. Penggalian tersebut sudah cukup dalam kira-kira sudah hampir 200 meter, namun usaha tersebut sia-sia, kabarnya beberapa penggali malah banyak yang menderita sakit dan ada juga yang meninggal dunia. Mungkin karena kurangnya keamanan saat penggalian hingga mereka menghirup gas-gas di dalam tanah yang berbahaya bagi kesehatan. Walaupun ada sebagian warga yang berpendapat bahwa korban adalah sebagai permintaan tumbal dari yang menjaga tempat tersebut, Wallohua’lam hheee... penggalian- penggalian dalam rangka pencarian harta karun tidak hanya dilakukan sekali saja, melainkan beberapa kali. Terhitung sudah ada 3 kali penggalian selama tahun 2000 hingga 2015, dan semuanya berada di dusun Bandungan Candiretno.
Tutur seorang sesepuh dusun Bandungan. Beliau pernah berkata “ Bahwa memang benar di desa Candiretno, terutama Dusun Bandungan merupakan Bunker harta Karun, banyak sekali harta karun yang tersimpan di Bandungan ini, dan yang bisa menemukanya atau berhak memilikinya adalah orang yang asli keturunan Dusun Bandungan itu sendiri”. Menjadi hak masing-masing individu untuk percaya atau tidak dengan pendapat tersebut, namun fakta yang telah terjadi berkata demikian. Mbah Pangat dan Mbah Komari adalah asli darah Bandungan Candiretno sedangkan para penggali yang gagal itu adalah orang luar.
Bukti-bukti penemuan benda-benda bersejarah yang ada di Candiretno ada juga sebagian yang dikelola oleh BPCB (Badan Pemelihara Cagar Budaya) Jateng, lokasinya berada di sekitaran komplek Candi Prambanan. Untuk saat ini sebagai juru pemelihara dari Candiretno adalah Roba’i beliau menggantikan ayahnya Ruwadi.
Semoga bermanfaat....
Komentar
Posting Komentar